Dalam era digital yang kian berkembang pesat, kita kerap terperangkap dalam hiruk-pikuk informasi dan interaksi online yang tak pernah henti. Berita-berita hangat yang terus mencuat membuat kita semakin tergiur memproses semua informasi di kepala kita.
Coba saja hari ini, seberapa banyak kamu melihat berita buruk dan konten viral setelah membuka media sosialmu?
Menggulir informasi berita-berita buruk secara emosional dapat memikat kita dengan mudah sehingga kita cenderung terobsesi dan meningkatkan kekhawatiran serta kecemasan kita. Namun, apakah kamu tahu bahwa kegiatan iitu termasuk dalam Doomscrooling? Mari kita simak dalam artikel ini.
Apa itu Doomscrooling ?
Doomscrolling merupakan aktivitas yang dikenal sebagai kegiatan menggulir secara terus menerus tanpa henti seperti membaca berita atau isu-isu buruk di sosial media. Aktivitas ini sering terjadi saat seseorang terus-menerus menjelajahi media sosial, situs berita, atau platform online lainnya tanpa henti tanpa tujuan tertentu selain untuk mencari informasi yang memicu kekhawatiran.
Bagaimana perilaku Doomscrooling muncul?
Perilaku Doomscrolling bisa dipicu oleh beberapa faktor. Seperti ketersediaan konten negatif secara luas di media sosial yang menarik perhatian pengguna dengan daya tarik emosional yang tinggi. Kemudian adanya perasaan kehilangan kendali atas situasi, terutama dalam konteks peristiwa global atau nasional yang berdampak luas, mendorong individu untuk mencari informasi terus-menerus dalam upaya memahami situasi tersebut. Terakhir, kesejahteraan mental yang rentan, seperti kecemasan atau depresi, dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mencari pelarian atau pemahaman dari perasaan negatif yang mereka alami melalui perilaku doomscrolling.
Mengapa Doomscrooling berbahaya?
Mengonsumsi berita-berita yang buruk ternyata bisa memperkuat pikiran dan perasaan negatif yang pada akhirnya meningkatkan rasa cemas dan dapat membuat kita menjadi panik. Terus-menerus terpapar dengan berita negatif, kekhawatiran, dan konten yang memicu stres dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Bagaimana cara mudah mengatasi Doomscrooling?
Berikut adalah tiga cara untuk membantu mengatasi doomscrolling
- Tetapkan Batasan Waktu
Satu cara efektif untuk mengatasi doomscrolling adalah dengan menetapkan batasan waktu dan ruang untuk penggunaan media sosial dan konsumsi berita. Ketahui waktu dimana kamu rentan terhadap perilaku doomscrolling, misalnya setelah bangun tidur atau menjelang tidur malam. Kemudian, kamu bisa alokasikan waktu untuk memeriksa isu-isu terkini dengan batas waktu tertentu. Selain itu, kamu bisa menciptakan tempat untuk menghabiskan waktu dengan kondusif untuk istirahat atau bersantai.
- Temukan Alternatif Positif
Daripada terus-menerus terjebak dalam siklus doomscrolling, cobalah untuk menemukan pilihan yang lebih positif untuk mengalihkan perhatianmu. Misalnya, luangkan waktu untuk mengejar hobi, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau berolahraga. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membantu mengalihkan pikiran dari konten negatif, tetapi juga meningkatkan suasana hati secara keseluruhan. Kamu juga bisa mencari konten positif sesuai dengan minatmu. Dengan menemukan alternatif yang positif, kita bisa, loh, mengurangi keinginan untuk terus-menerus terlibat dalam perilaku doomscrolling.
- Latih Kendali diri dan Ketahui Batasan Diri.
Doomscrolling seringkali dipicu oleh keinginan untuk tetap terhubung dengan berita penting atau memantau tren-tren terbaru. Namun, harus diingat bahwa terlalu banyak paparan konten negatif dapat merugikan kesejahteraan mental kita. Tanpa kendali diri yang tepat, kita rentan terjebak dalam siklus tak berujung dalam mencari isu atau gosip terbaru yang menambah kecemasan dan overthinking kita. Dengan menetapkan batasan diri, kita dapat melindungi diri dari dampak negatif doomscrolling dan mengalihkan perhatian kita ke hal-hal yang lebih produktif dan positif. Kendali diri memberi kita kekuatan untuk memilih sumber informasi yang relevan dan bermanfaat, serta mengetahui kapan saatnya untuk istirahat dan menjaga keseimbangan mental kita.
Kesimpulannya, kita perlu untuk menyadari bahwa perilaku Doomscroling dapat meningkatkan rasa cemas. Sadari bahwa perilaku ini memengaruhi suasana hati dan emosimu. Apabila kamu merasa sulit untuk mengatasi perilaku ini, layanan Bullyid cocok menjadi pilihanmu. Konsultasikan keluhanmu ke https://experts.bullyid.org/consultation . Hal ini akan memungkinkan kamu untuk menghadapi perasaan-perasaan tersebut dengan lebih baik dan mengembangkan strategi untuk mengatasi perilaku Doomscrooling.
Dengan menetapkan waktu dan tempat khusus untuk menggunakan internet, mencari aktivitas yang lebih positif, dan belajar mengendalikan diri, kita bisa mengurangi kebiasaan doomscrolling yang membuat kita stres. Hal ini membantu kita menciptakan keseimbangan dalam kehidupan digital kita yang lebih sehat.