Membantu Seseorang dengan Keinginan Bunuh Diri

Pemikiran untuk mengakhiri hidup bisa muncul pada siapa saja, termasuk orang-orang terdekat. Beberapa orang tak hanya memiliki pikiran untuk bunuh diri, tetapi juga berencana untuk bunuh diri atau bahkan pernah mencoba melakukannya.

Jika kamu merasa seorang teman berisiko bunuh diri, ketahuilah bahwa ia sedang dalam salah satu fase terendah dalam kehidupannya. Mungkin sulit baginya untuk mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri hidup. Namun, kamu dapat menanyakan jika ia memiliki pikiran tersebut. Dengan bertanya, ia dapat mengungkapkan perasaan-perasaan negatif di dalam dirinya dan mengurangi kemungkinan ia melakukan percobaan bunuh diri.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mendukung orang yang mengalami pikiran untuk bunuh diri:

Cari tanda peringatan

    Beberapa tanda peringatan bahwa seseorang yang kamu kenal mungkin berisiko bunuh diri adalah sebagai berikut:

  • Membicarakan keinginan bunuh diri atau tidak mau hidup
  • Membenci diri sendiri, merasa diri tidak berguna dan beban bagi orang lain
  • Mencari akses untuk bunuh diri, misalnya senjata api dan tajam, tali, dan tempat tinggi
  • Menyiapkan hal-hal untuk ditinggalkan, seperti surat wasiat dan memberikan/menjual barang-barang kesayangan ke orang lain
  • Mengucapkan perpisahan ke orang lain, misalnya lewat media sosial
  • Menarik dari dari orang lain dan kegiatan sehari-hari serta menolak untuk ditemui
  • Melakukan perilaku yang merusak diri, misalnya menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol, melukai diri sendiri, atau sengaja melakukan sesuatu yang sembrono
  • Mengalami perubahan fisik dan mood yang drastis, seperti kurangnya nafsu makan, sering merasa lelah, dan depresi
Tunjukkan kepedulian dengan bertanya

Ada mitos bahwa berbicara tentang bunuh diri dengan seseorang yang tampaknya berisiko mungkin berbahaya. Beberapa orang berpikir bahwa orang tersebut mungkin menganggapnya kasar atau, lebih buruk lagi, bahwa hal itu mungkin malah mendorong orang tersebut untuk bunuh diri.

Kenyataannya, menanyakan tentang bunuh diri tidak akan membahayakan temanmu. Faktanya, orang yang ingin bunuh diri umumnya ingin membicarakan perasaannya, tetapi mungkin sulit untuk mengungkapkannya. Dengan mengambil langkah menanyai mereka secara langsung dan jelas, kamu bahkan bisa menyelamatkan nyawa mereka.

Jika kamu khawatir tentang seseorang dan kamu pikir mereka mungkin mempertimbangkan untuk mengakhiri hidup mereka, tanyakan sesuatu seperti ini: “Sepertinya kamu sedang mengalami masa-masa sulit sekarang. Apakah kamu berpikir tentang bunuh diri?” Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan bermanfaat yang dapat kamu ajukan kepada orang-orang yang berpikir untuk bunuh diri:

  • Apakah ada hal tertentu yang membuatmu merasa seperti ini?
  • Sejak kapan kamu mulai merasa seperti ini?
  • Ketika kamu merasa buruk tentang diri sendiri, apakah ada yang kamu lakukan untuk mengatasinya?
  • Bagaimana perasaan kamu ketika berbicara dengan orang lain tentang hal ini?
  • Apakah kamu pernah mencoba mencari bantuan profesional?
Jadilah pendengar yang baik

Tidaklah mudah bagi seseorang untuk menceritakan keinginannya untuk bunuh diri. Biasanya, ia memendam masalah-masalah yang ia miliki karena tak mau mengkhawatirkan orang lain. Oleh karena itu, berusahalah untuk mendengarkan keluh kesahnya dengan saksama. Sebagai teman yang baik, kita perlu memberikan ruang aman.

    Untuk menjadi pendengar yang baik, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan:

  • Memberikan afirmasi, seperti “Oh, begitu ya?” atau “he’eh.”
  • Memparafrase ucapan atau poin penting dari cerita dengan kata-kata sendiri. Misalnya: “Jadi, tadi kamu bilang kamu […]”
  • Mengakui/memvalidasi perasaan, misalnya “Aku turut sedih mendengar keadaanmu.”
  • Menunjukkan komunikasi nonverbal yang menunjukkan perhatian, misalnya melakukan kontak mata dan mengarahkan tubuh kepadanya
  • Tidak memotong pembicaraan jika tidak dibutuhkan
  • Menghindari respon yang menghakimi atau memberikan pendapat jika tidak diminta
Bantu mereka menemukan alasan untuk terus maju

Setelah kamu mendengarkan orang tersebut berbicara tentang perasaannya, kamu dapat mulai membantunya memikirkan alasan hidup yang berarti. Mungkin kamu terdorong untuk memberikan nasihat, tetapi ingatlah bahwa ia membutuhkan ruang aman di mana ia bisa mencurahkan perasaannya tanpa penghakiman.

    Kamu mungkin ingin bertanya kepadanya tentang:

  • Aktivitas apapun yang ia sukai
  • Hubungannya dengan orang-orang terdekat
  • Saat-saat ketika ia merasa baik tentang diri mereka sendiri
  • Apapun yang ingin ia lakukan, tetapi belum sempat melakukannya
  • Hewan peliharaan atau hewan kesukaan lainnya
  • Musik, film, atau video game favorit

    Selain menanyakan tentang kehidupan, kamu juga bisa membantunya menyusun rencana pertolongan pertama. Terkait dengan pertolongan pertama, kamu dapat mendiskusikan hal-hal berikut:

  • Hal-hal yang bisa dilakukan saat muncul pikiran bunuh diri, termasuk self-care
  • Hal-hal yang dapat memicu pikiran atau percobaan bunuh diri dan bagaimana menghindarinya/mengamankannya
  • Daftar kontak yang bisa dihubungi ketika pikiran bunuh diri muncul kembali
  • Daftar kontak layanan profesional, seperti psikolog dan psikiater
Tunjukkan bahwa kamu ada untuknya

    Seseorang dengan pikiran bunuh diri tentu merasa lega jika ada orang yang mendengarkan masalah-masalahnya. Untuk memupuk kepercayaannya, kamu dapat mengatakan hal-hal ini:

  • “Kamu tidak sendirian.”
  • “Aku ada di sini untukmu.”
  • “Mungkin aku tidak memahami sepenuhnya apa yang kamu rasakan, tetapi aku ingin membantumu merasa lebih baik.”
Ingatlah untuk menjaga diri sendiri juga

Mendukung seseorang yang merasa ingin bunuh diri bisa jadi sulit. Kamu harus tahu bahwa apapun yang terjadi, kamu tidak bertanggung jawab atas apa yang orang lain alami. Pada akhirnya, meskipun kamu dapat membantunya menemukan dukungan yang mereka butuhkan, kamu tidak dapat mengontrol apa yang terjadi padanya. Itulah mengapa sangat penting untuk merawat diri sendiri setelah menghadapi situasi sulit seperti ini. Untuk menjaga diri, kamu dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Pastikan untuk menjadwalkan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat bagi diri kamu sendiri.
  • Ingatlah batas-batasan diri (boundaries). Jika kamu sedang merasa kurang baik, kamu dapat mengatakannya kepada temanmu. Pastikan juga ada pihak lain yang bisa membantunya.